BeritaUtama

Penilaian Kampung Bersinar Tiba di Sukoharjo

Untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang kembali melaksanakan perlombaan Kampung Bersinar 2020. Kali ini tim penilai berkunjung ke tiga Rukun Warga (RW) yang ada di Kelurahan Sukoharjo, Kamis (15/10/2020).

Penilaian Lomba Kampung Bersinar di Wilayah Kelurahan Sukoharjo. (Kamis/15 Oktober 2020)

Rombongan Tim penilai yang datang meninjau lokasi di Kelurahan Sukoharjo berjumlah enam orang, yakni Mudiyanto (Kader Lingkungan Kota Malang), Ir. Arif Abiyana (DLH Kota Malang), Nabila (DLH Kota Malang), Zainul (DLH Kota Malang), Agnes Tyagita Ayudyaningtyas (ITN), dan Iik Fajar (Radar Malang).

Tim penilai yang didampingi oleh Lurah Sukoharjo Munadi, S.Sos, MM bersama Sekretaris Kelurahan dan serta staf mengunjungi tiga RW, yakni RW 01, RW 02, dan RW 04.

Takakura dan Aneka Kerajinan di RW I
Kunjungan di wilayah RW 01, tim penilai disambut oleh kader lingkungan yang di Balai RW 1 yang terletak di Jl. Arismunandar Gg. 5. Dari Balai RW 1 tim penilai menuju ke sejumlah titik di wilayah RW 1 yakni biopori, pergola, dan produsen makanan olahan kripik singkong. Di sepanjang jalan dan gang yang ada di wilayah RW 1 terdapat tanaman hias yang sangat sejuk dan asri.

Rombongan tim penilai berkeliling di beberapa titik di RW 1, beberapa warga menjual hasil kerajinan tangan yang diolah dari sampah.

Di setiap rumah warga juga tersedia tempat sampah yang dibuat dari bekas karung beras. Selain itu juga ada warga juga menggunakan Keranjang Takakura, yakni metode pengolahan sampah organik yang dipelopori oleh Koji Takakura, peneliti asal Jepang yang banyak melakukan pelatihan di Surabaya.

Kunjungan wilayah RW 1 berakhir kembali di Balai RW I. Di gedung ini sudah tersedia berbagai produk olahan makanan, jamu, dan beberapa hasil kerajinan tangan warga. Hj. Ida Alfan, salah satu kader lingkungan menjelaskan bahwa beberapa produk tersebut sudah rutin dipasarkan melalui toko serba ada yang ada di RW 1.

Budidaya Ikan Lele di RW 2
Selesai kunjungan di wilayah RW 1, Tim penilai kemudian beranjak menuju wilayah RW 2. Tim penilai disambut oleh Ketua RW 2 H. Moch. Rif’an Yasin yang didampingi beberapa kader lingkungan.

Tim penilai menyusuri jalan Gatot Subroto Gg IV yang di sisi jalan tertanam beraneka jenis tanaman. Warga RW 2 memasang pipa air berlubang yang terhubung dengan saluran air bersih. Pipa ini secara rutin dibuka dan ditutup berfungsi sebagai “hujan buatan”, untuk menyiram tanaman yang ada di sepanjang gang.

Selanjutnya tim penilai meninjau budidaya ikan lele yang terletak di lantai 3 TPQ Hidayatullah RW 2. Di lahan buatan atas bangunan ini, ternyata juga dilakukan budidaya beraneka tanaman. Bahkan Bapak Rif’an yang mengelola lahan tersebut juga membuat kompos dan pakan ikan sendiri.

Tim penilai memberikan saran agar sarana dan prasarana yang telah ada di wilayah tersebut harus dirawat setiap hari agar dapat tumbuh dengan lestari dan hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh warga.

Kampung Tangguh RW 4 Nan Asri
Sasaran terakhir tim penilai adalah wilayah RW 4 yang juga dikenal sebagai Kampung Tangguh Semeru. Istilah kampung tangguh merupakan program kerja sama anta Pemkot Malang, Kodim, dan Polresta Malang Kota yang menjadikan kampung sebagai lumbung pangan bagi warga yang kesulitan.

Di wilayah ini, tim penilai disambut oleh Ketua RW 4, Achmad Yusuf Mz, SE beserta jajaran kader lingkungan yang dikoordinasi oleh Ibu Anik Zainal di Jalan Kyai Tamin Gang Masjid.

Dipandu langsung oleh Ketua RW 4, Tim penilai meninjau beberapa titik di RW 4, di antaranya lahan budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga), dan budidaya jamur tiram.

Tak lewat oleh kunjungan tim, adalah Kelompok Binaan Bank Sampah Malang “Wepas”. Kelompok ini melaksanakan kegiatan memilih, memilah, dan mengolah sampah untuk didaur ulang. Selain untuk kelestarian lingkungan, Kelompok Wepas ini juga meningkatkan perekonomian warga dengan kegiatan “menabung sampah” yang mengubah sampah menjadi rupiah.

Mengakhiri kunjungannya di Kelurahan Sukoharjo, tim penilai meninjau Posko Tangguh yang pada saat tersebut juga dipamerkan berbagai produk makanan olahan warga. Mulai dari jamu hingga kudapan tersedia di sana. Tim penilai mohon diri dan berharap agar melalui kegiatan Kampung Bersinar ini, masyarakat senantiasa konsisten merawat lingkungan dengan baik dan mampu berinovasi bagi kelestarian ligkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Tentang Kampung Bersinar
Kampung Bersinar merupakan akronim dari Kampung Bersih, Sehat, Indah, Asri, dan Rapi. Kegiatan ini merupakan perlombaan antarkelurahan di Kota Malang yang digelar setahun sekali sejak tahun 2012.

Lomba ini diselenggarakan untuk memotret dan memberikan apresiasi terhadap upaya-upaya dan inovasi yang telah dilakukan masyarakat dalam mengelola sampah dan mengembalikan fungsi lingkungan hidup.

Dalam kegiatan Lomba Kampung Bersinar ini, setiap kelurahan wajib mengikutsertakan sedikitnya satu RW. Setiap RW akan dinilai oleh tim penilai bentukan DLH yang terdiri dari DLH, Kader Lingkungan, serta perwakilan media.
Dari seluruh peserta akan dipilih sejumlah pemenang, yakni RW yang sudah menerapkan pengelolaan sampah dengan baik.

Melalui lomba ini diharapkan masyarakat tidak hanya mengejar nilai yang terbaik, namun lebih jauh dapat semakin sadar dalam berperilaku bersih dan peduli terhadap lingkungan.* (dmb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *