BeritaUtama

KOTAKU-DFAT: Coaching Clinic 2 Usai, Sebentar Lagi Lokakarya

Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yg dibiayai hibah dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia memasuki tahap Coaching Clinic 2. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 21 hingga tanggal 23 Juni 2021 bertempat di hotel Max One jalan jagung Suprapto kota Malang.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini coaching clinic ini adalah untuk mematangkan konsep perencanaan Detail Engineering Design (DED) pembangunan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) program KOTAKU-DFAT yang sudah disusun oleh Tim Kel. Sukoharjo dengan pendampingan Fasilitator Kelurahan (Faskel) Sukoharjo yang terdiri atas Mijwadul Ihsas (Senior Fasilitator), Budiono (Faskel Teknik), Fitri Handayani (Faskel Teknik), Ridha Trisnasari (Faskel Ekonomi), dan Saifudin (Faskel Urban Planner).

Presentasi DED yang disampaikan oleh Fitri Handayani disimak dan dievaluasi oleh tim dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur. Beberapa kekurangan dikoreksi dan diberi rekomendasi untuk perbaikan. Tim BPPW memberikan beberapa saran dan masukan mengenai perencanaan desain, bahan-bahan konstruksi, serta standar kebutuhan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang akan digunakan dan diterapkan dalam proyek DFAT.

Pada akhir kegiatan dilakukan Penyerahan secara simbolis dokumen pra desain dan pemberkasan dokumen pencairan anggaran Program KOTAKU-DFAT kepada perwakilan Kelurahan, Selasa (22/6/2021).

Dokumen pemberkasan Kel. Sukoharjo diterima oleh Sekretaris Kel. Sukoharjo Dani Maroe Beni, S.Sn, M.Med.Kom yang saat itu hadir mewakili Lurah Sukoharjo

Coaching Clinic (CC) kedua ini adalah kegiatan CC yang terakhir, karena setelah ini akan dilaksanakan lokakarya di tingkat kelurahan. Lokakarya dilakukan untuk menyosialisasikan hasil DED dan seluruh persiapan akhir proyek KOTAKU-DFAT kepada warga terdampak sebelum pembangunan di lapangan benar-benar dimulai pengerjaannya.

Sunarsun, ketua BKM Walisongo yang hadir sebagai salah satu tim dari BKM Kelurahan Sukaharjo menjelaskan konsep Kampung TEMAN yang akan dibangun dalam proyek KOTAKU-DFAT di wilayah RW 1 ini sebagai Kampung Temanggungan Asri dan Nyaman.

Konsep Temenggungan dipilih untuk melestarikan tokoh atau orang yang pertama kali membuka (babat alas) wilayah tersebut. Asri artinya sejuk, indah, dan sedap dipandang mata. Sedangkan nyaman artinya nyaman untuk siapa saja, termasuk kaum disabilitas, lansia dan anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *